Selasa, 12 Desember 2017

Kakek 56 Tahun Nikahi Gadis 17 Tahun, Maharnya Bikin Kaget!!




Jodoh ada di tangan Tuhan. Bukan sekadar ungkapan, tapi memang demikian kenyataannya. Tak ada manusia yang mampu menerka siapa yang akhirnya menjadi jodohnya.

Seperti kisah pasangan satu ini. Tak ada yang pernah menyangka jika Bado (56 tahun) akhirnya akan berjodoh dengan Ika Nurjannah, seorang gadis cantik yang usianya masih 17 tahun.

Meski usia keduanya terpaut 39 tahun, namun karena jodoh, hubungan Bado dan Ika berlanjut ke jenjang pernikahan.

Jumlah Maharnya Bikin Kaget

Kepala Kantor Kementerian Agama Kolaka, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis Baking mengatakan, pernikahan pasangan Bado dan Ika dilangsungkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baula, Kolaka, Kamis, 20 November 2017.

" Yang nikahkan mereka Kepala KUA, namanya Pak Arsyad Daud. Saya kira, ini namanya jodoh. Memang bagi sebagian orang, agak janggal karena pengantinnya berbeda usia sangat jauh, tapi kalau Tuhan sudah memilih mereka berpasangan, maka tidak ada yang bisa menolaknya," kata Azis.

Selain usia yang terpaut jauh, jumlah mahar pernikahan Bado dan Ika juga mengagetkan banyak orang.

Jika pada umumnya menikah di Sulawesi Tenggara membutuhkan mas kawin sampai jutaan, pernikahan Bado dan Ika tak sampai setengah juta.

" Maharnya mempelai pria itu Rp300 ribu, dokumen nikahnya semua lengkap. Jadi kami nikahkan," kata Azis.

7 Tahun Pindah Keyakinan, Begini Hubungan Istri Choky Sitohang dengan Keluarganya yang Muslim




Perbedaan keyakinan adalah hal yang lumrah di Indonesia. Meski memiliki perbedaan agama, namun penduduk di Indonesia hidup rukun berdampingan. Saling menghargai dan menghormati keyakinan yang dianut oleh setiap individu adalah hal yang penting dilakukan.

Bahkan ketika seseorang yang kita kenal memutuskan untuk berpindah keyakinan, kita sebagai individu harus menghormati keputusannya. Hal itu pula yang terjadi pada keluarga istri dari Choky Sitohang, Melissa Aryani, atau kini akrab disapa Chaca Sitohang. Chaca memutuskan untuk berpindah keyakinan mengikuti agama Choky sejak menikah pada 8 Juni 2010 silam. "Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga." 

"Saya muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah.." ujar ayah Melissa, Haji Anshori ditemui di tempat resepsi Choky dan Chaca, di Gedung Wisma 76, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (18/6/2010) malam. Meskipun merelakan putri bungsunya pindah agama, ayah Melissa tidak ingin menyesal. Keluarga Melissa hadir dalam pernikahan untuk mendukung kebahagiaan putrinya. "Itu sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah." "Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing." 

"Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar." tuturnya kala itu. Kini 7 tahun berlalu, sang putri terlihat bahagia hidup bersama Choky dan kedua anaknya. Chaca kerap membagikan foto-foto kebersamannya dengan suami dan anaknya. Meksi sejumlah fotonya kerap dikomentari perihal keputusannya untuk pindah agama, namun Chaca tetap sabar menanggapi komentar dari netter. 

Chaca kerap membagikan foto-foto kebersamannya dengan suami dan anaknya. Meksi sejumlah fotonya kerap dikomentari perihal keputusannya untuk pindah agama, namun Chaca tetap sabar menanggapi komentar dari netter. Lantas bagaimana hubungan Chaca dan keluarganya yang muslim? Tenryata ia dan keluarganya masih berhubungan baik.


A post shared by Chaca Sitohang (@mrssitohang) on

Perbedaan itu indah, bukan?

Sabtu, 21 Oktober 2017

BANYAK ORANG BANGGA DENGAN ISTRI2 MUDANYA, TAPI LELAKI INI MENAFKAHI 1000 JANDA TANPA HARUS MENIKAHI




Roel Mustafa Si Lelaki 1.000 Janda: Menafkahi Tidak Harus Menikahi. 

Melihat orang berbangga dengan istri-istri mudanya tentu sudah biasa, tapi bagaimana dengan janda..? Luarbiasa, tidak setiap orang bisa. 

Menafkahi tidak harus menikahi, itulah tagline yang diusung oleh Roel Mustafa (39), Si Lelaki 1.000 Janda. Mustafa menjadi 'pemburu' janda lansia untuk diberikan bantuan dan kasih sayang.

Sejak satu tahun terakhir, Mustafa mencari para janda tua bersama dengan teman-temannya di Sekolah Relawan. Mereka datang ke rumah-rumah janda untuk memberikan bantuan sembako dan mendengarkan curahan hati para perempuan yang tak lagi bersuami itu.

"Beriringan dengan kegiatan saya di Sekolah Relawan yang sering blusukan, alhamdulillah saya sering ketemu dhuafa-dhuafa janda yang memang yang harus dibantu. Janda-janda sudah sekitar 300 orang dan saya berpikir saya punya target, mudah-mudahan bisa nyantunin 1.000 janda," kata Mustafa saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) di basecamp Sekolah Relawan di kawasan Depok, Kamis (19/10/2017).

Janda-janda yang dibantu Mustafa tersebar di beberapa wilayah, mulai dari Depok, Lampung, Nganjuk, Surabaya, Semarang, Jakarta, Bogor, dan Bekasi.

Janda yang dibantu Mustafa bukan sembarang janda, rata-rata usianya sudah di atas 65 tahun. Para janda itu tidak butuh lipstik atau bedak, mereka hanya butuh sembako dan kasih sayang dari orang sekitar.

"Ketika kita dateng ke rumahnya, kita ajak becanda, kita ajak ngobrol, mereka bahagia, mereka senang," ucap pendiri Sekolah Relawan ini.

Menurut Mustafa, para janda itu rindu berbincang dengan anak-anak mereka. Namun kebanyakan dari anak mereka tidak peduli dengan orang tuanya. Kedatangan Mustafa begitu dirindukan oleh para janda karena memberikan kebahagian bagi mereka.

"Mereka rindu ngobrol sama anaknya, ngobrol seperti keluarga, itu kan nggak pernah mereka lakukan lagi. Mereka kita kasih sembako saja mereka mau, bahagia, senang banget," kata ayah satu anak ini.




Kisah Roel Mustafa, Si "Lelaki Seribu Janda"




Dari sekian banyak janda yang ditemui Mustafa, ada pengalaman yang membuat hatinya pilu. Dia melihat para janda harus banting tulang memulung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal tubuh renta mereka sudah tidak harusnya bekerja keras dari pagi hingga malam hanya untuk mencari sesuap nasi.

Biasanya Mustafa memberikan bantuan modal untuk mereka. Ada yang berjualan gorengan, mengemas kue lemper, berjualan nasi uduk hingga sate, sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

"Orang serenta mereka membuat saya sedih kalau lihat ada di jalanan. Akhinya saya dampingi, saya tanggungi, lama kelamaan ketika sudah kenal, baru kita modalin hingga akhirnya mereka berhenti memulung," ucap pengusaha restoran ini.

Lewat aksinya ini, Mustafa berharap akan semakin banyak janda tua yang dibantu, bukan hanya janda-janda muda yang diberi perhatian dan kasih sayang.

"Banyak lelaki-lelaki yang mapan, banyak pria-pria yang sudah punya uang berlebih, tetapi kadang-kadang suka, apa ya, menyimpan janda, janda muda. Saya pengin menginspirasi, kenapa enggak janda tua yang mereka simpan, nggak janda tua yang mereka kasih nafkah," katanya. 

"Akhirnya saya tulislah "Lelaki 1.000 Janda" dengan tagline menafkahi tidak harus menikahi," imbuh Mustafa.

Aksi Mustafa juga didukung oleh istri tercinta. Bukan cemburu yang didapat, Mustafa justu semakin membuat keluarganya bangga.

"Istri nggak ada istilah cemburu, ya karena sudah terbiasa dan tahu bahwa tujuannya bukan syahwat, malah membuat istri saya mendukung," katanya.

Kini setiap bulan, Mustafa selalu berkeliling mendatangi para janda binaannya dan membagikan sembako. Bukan hanya itu, bila ada janda yang sakit, dia dan tim dengan sigap mengantarkan janda ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Reporter: Adhim Mugni Mubarok


Senin, 16 Oktober 2017

6 Pertanda pada Tubuh Anda saat 100 Hari Sebelum Kematian, No 3 TERNYATA...





"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah setiap manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari."
"Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang sedang tertawa."
"Maka berkata Malaikat Maut: Alangkah herannya aku melihat orang ini."

"Sedangkan aku diutus oleh Allah Taala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersantai-bergelak tertawa," demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini tanda-tanda kematian menurut Islam dilansir dari ohmymedia.

1) 100 Hari Sebelum Hari Kematian

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya.
Namun semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya apakah mereka sadar atau tidak saja.
Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Ashar.
Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami getaran, seakan-akan menggigil.
Contohnya seperti daging sapi/kambing yang baru disembelih.
Di mana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.
Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang sadar.

Dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka getaran ini akan berhenti.
Dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian.
Tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat.
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan waktu yang ada.
Untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

2) 40 Hari Sebelum Hari Kematian

Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Ashar.
Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut.
Pada saat ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arash Allah SWT.
Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita.
Antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.
Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi.
Mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang.
Tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah setara dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.




Page 2 - 6 Pertanda pada Tubuh Anda saat 100 Hari Sebelum Kematian, No 3 TERNYATA...





3) 7 Hari Sebelum Hari Kematian

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit.
Di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk makan.

4) 3 Hari Sebelum Hari Kematian

Pada saat ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi seseorang yaitu di antara dahi kanan dan kiri.
Jika tanda ini dapat diketahui/dipahami maka berpuasalah.
Setelah itu supaya perut kita tidak mengandung banyak najis.
Dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga mata hitam seseorang itu tidak akan bersinar lagi.
Dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun.
Dan ini dapat diketahui jika seseorang melihatnya dari bagian sisi.
Telinganya akan layu di mana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

5) 1 Hari Sebelum Hari Kematian

Akan berlaku sesudah waktu Ashar di mana akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang.
Yaitu di bagian ubun-ubun di mana ini menandakan tidak akan sempat untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya.

6) Tanda Akhir

Akan terjadi kondisi di mana akan merasakan satu kondisi udara di bagian pusat dan akan turun ke pinggang.
Dan seterusnya akan naik ke bagian jakun.
Ketika ini harus kita terus mengucap kalimat syahadat dan berdiam diri.
Dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita.
Dan sekarang akan membuat kita meninggal.
Bersiap-siaplah, hari itu pasti akan datang! Sudah siapkah bekal kita? Wallahu a'lam.


Jumat, 13 Oktober 2017

Kisah Mengharukan, Pemuda Pedagang Cilok Ini Hafal 25 Juz Al-Qur'an




Dirinya dulu sempat nyantri di salah satu pondok pesantren pasuruan, Jawa Timur

Planet Merdeka - Siapa yang tak bergetar hatinya melihat sosok pria ini yang sehari-harinya tak jauh ari Al-@ur'an. Ya, dia lah Ahmad Arifin, seorang pemuda pedagang cilok yang rajin mengaji Al-Qur'an di sebuah masjid.

Kabar tersebut awalnya dibagikan pengguna akun Facebook bernama Hasanuddin Madjedie Hasnuddin Madjedie. Ia mengunggah foto Ahmad Arifin saat mengaji di dalam masjid di Pasuruan, Jawa Timur.

Berikut kisah lengkapnya :